KegiatanLingkungan Hidup

Innovation Workshop Human Cities Coalition dalam hal air minum, sanitasi dan rumah susun.

DSC_0776

Jakarta 10 Oktober 2017,

Kedeputian Gubernur Bidang Tataruang dan Lingkungan Hidup bersama Human Cities Coalition mengadakan Workshop tentang Inovasi Sanitasi, Air Bersih dan rumah susun. Acara dilaksanakan di Hotel Akmani, Jak-Pusat selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 10-11 Oktober 2017. Acara dibuka oleh Deputi Gubernur Bidang Tataruang dan Lingkungan Hidup dan dihadiri oleh perwakilan dari SKPD terkait, PD. PAL Jaya, PD. PAM Jaya Masyarakat Penjaringan dan beberapa Non-Governmental Organization (NGO)

Tujuan dari lokakarya inovasi adalah untuk bersama-sama merancang solusi bersifat publik, swasta yang inovatif untuk akses terhadap air bersih dan sanitasi yang terjangkau serta memperbaiki perumahan yang terjangkau bagi masyarakat di Penjaringan. Dalam proses ini, peningkatan air dan sanitasi akan berfokus terutama pada solusi jangka pendek dan menengah untuk lahan dan oleh karena itu dipertimbangkan untuk membangun solusi yang ada. Solusi untuk memperbaiki perumahan rakyat yang terjangkau adalah solusi menengah jangka panjang. Solusi ini harus inovatif, dapat ditiru, memiliki sudut sektor swasta yang kuat dan melayani kebutuhan layanan dasar masyarakat di Penjaringan.

Pinjaman Online Baca juga: Erek erek 2d Bergambar Lengkap

Human Cities Coalition (HCC) adalah konsorsium publik-swasta di Belanda yang berkomitmen pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 11: Membuat kota-kota dan pemukiman manusia yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan. HCC juga berkontribusi pada “New Urban Agenda”, rencana aksi PBB untuk menghadapi tantangan urbanisasi yang terus berkembang yang juga mempromosikan kota-kota dan permukiman manusia yang berkelanjutan secara lingkungan, tangguh, ramah secara sosial, aman dan bebas dari kekerasan, dan produktif secara ekonomi. HCC mewakili 150 pemangku kepentingan publik, swasta, LSM dan akademisi dan bekerja dengan 20 mitra inti.

Baca juga :  Monitoring dan Evaluasi Proyek MRT Tahap I (Stasiun Lebak Bulus, Senayan, dan Bundaran Hotel Indonesia)

HCC didirikan oleh AkzoNobel, perusahaan multinasional Belanda, dan memiliki akar pada program CSR mereka yang disebut “Human Cities Initiative”. AkzoNobel percaya bahwa untuk menciptakan dampak transformatif di kota-kota besar, platform publik-swasta yang luas dan entitas terpisah perlu didirikan.

Fase Awal berlangsung dari bulan Oktober 2016 sampai dengan Februari 2018 dan hasil utamanya adalah merancang proposal bisnis terpadu yang dapat direplikasi serta berkelanjutan yang melayani kebutuhan dasar (berhubungan dengan air) bagi kaum miskin kota yang tinggal di dua kota delta Jakarta dan Manila. Untuk mencapai hal ini, pemangku kepentingan yang berbeda di dalam lingkungan perkotaan perlu diselaraskan dan overlap di dalam tujuan akan diperlukan untuk menciptakan perubahan sistem yang transformatif yang akan berdampak pada mata pencaharian kaum miskin kota.

Untuk merancang kasus bisnis HCC yang ideal untuk Jakarta dan Manila, tema layanan dasar perlu diidentifikasi dimana: 1. Melayani kebutuhan dasar orang miskin. 2. Sejalan dengan bisnis inti dan atau keahlian teknis mitra koalisi sektor swasta, termasuk koalisi HCC Belanda. 3. Sejalan dengan kerangka kebijakan perkotaan publik yang ada (traksi politik); memiliki anggaran yang sesuai. 4. Sejalan dengan mekanisme pembiayaan (financial traction) lembaga pembiayaan internasional, dampak investor dan / atau yayasan. 5. Menghubungkan pengetahuan / keterampilan dan infrastruktur dari mitra masyarakat sipil setempat dan atau mitra sektor swasta lokal untuk memberikan produk atau layanan.

DSC_0771 DSC_0781 DSC_0772 DSC_0775

Artikel terkait

Leave a Reply

Back to top button